Berawal Dari Kerokan Berujung Ngewhe

Aku masih ingat pada waktu itu, aku mengantarkan adik iparku mengikuti test di sebuah perusahaan di Surabaya. Pada saat adik iparku sebut saja Jasmine memasuki ruangan test di perusahaan tersebut, aku dengan setia menunggu di ruang lobi perusahaan tersebut.
Satu setengah jam sudah aku menunggu selesainya Jasmine mengerjakan test tersebut hingga jam menunjukkan pukul 11 siang, Jasmine mulai keluar dari ruangan dan menuju lobi. Aku tanya apakah Jasmine bisa menjawab semua pertanyaan, dia menjawab, “Bisa Mas..”
“Kalau begitu mari kita pulang” pintaku. “E…sebelum pulang kita makan dulu, kamu kan lapar Jasmine.” Kemudian Jasmine mengganguk. Setelah beberapa saat Jasmine merasa badannya agak lemas, dia bilang, “Mas mungkin aku masuk angin nich, habis aku kecapekan belajar sih tadi malam”. Aku bingung harus berbuat apa, lantas aku tanya biasanya diapakan atau minum obat apa, lantai dia bilang, “Biasanya dikerokin Mas…” “Wah…gimana yach…” kataku. “Oke kalau begitu sekarang kita cari losmen yach untuk ngerokin kamu…” Jasmine hanya mengangguk saja.
Lantas aku dan Jasmine mencari losmen sambil membeli minyak kayu putih untuk kerokan. Kebetulan ada losmen sederhana, itulah yang kupilih. Setelah pesan kamar, aku dan Jasmine masuk ke kamar 11 di ruang atas. “Terus gimana cara Mas untuk ngerokin kamu Min”, tanyaku. Tanpa malu-malu dia lantas tiduran di kasur, sebab si Jasmine sudah menganggapku seperti kakak kandungnya. Aku pun segera menghampirinya. “Sini dong, mas kerokin…” Dan astaga si Jasmine buka bajunya, yang kelihatan BH-nya saja, jelas kelihatan putih dan payudaranya padat berisi. Lantas si Jasmine tengkurap dan aku mulai untuk menggosokkan minyak kayu puih ke punggunya dan mulai mengeroki punggungnya.
BACA JUGA :Tergoda Pembantu Ku Yang Mulus Dan Seksi Ternyata Masih Perawan
Hanya beberapa kerokan saja.. Jasmine bilang, “Entar Mas.. BH-ku aku lepas sekalian yach.. entar mengganggu Mas ngerokin aku.” Dan aku terbelalak.. betapa besar payudaranya dan putingnya masih memerah, sebab dia kan masih perawan. Tanpa malu-malu aku lanjutkan untuk mengeroki punggungnya. Setelah selesai semua aku bilang, “Sudah Min.. sudah selesai.” Tanpa kusadari Jasmine membalikkan badannya dengan telentang. “Sekarang bagian dadaku Mas tolong dikerik sekalian.” Aku senang bukan main. Jelas buah dadanya yang ranum padat itu tersentuh tanganku. Aku berkali-kali berkata, “Maaf Dik yach.. aku nggak sengaja kok..” “Nggak apa-apa Mas.. teruskan saja.”
Hampir selesai kerokan dadanya, aku sudah kehilangan akal sehatku. Aku pegang payudaranya, aku elus-elus. Si Jasmine hanya diam dan memejamkan matanya.. lantas aku ciumi buah dadanya dan kumainkan pentilnya. Jasmine mendesis, “Mas.. Mas.. ahh.., ah ah ahh..” Terus aku kulum putingnya, tanganku pun nggak mau ketinggalan bergerilnya di vaginanya. Pertama dia mengibaskan tanganku dia bilang, “Jangan Mas.. jangan Mas..” Tapi aku nggak peduli.. terus saja aku masukkan tanganku ke CD-nya, ternyata vaginanya sudah basah sekali. Lantas tanpa diperintah oleh Jasmine aku buka rok dan CD-nya, dia hanya memejamkan matanya dan berkata pelan, “Yach Mas..” Kini Jasmine sudah telanjang bulat tak pakai apa-apa lagi, wah.. putih mulus, bulunya masih jarang maklum dia baru umur 20 tahun tamat SMA. Lantas aku mulai menciumi vaginanya yang basah dan menjilati vaginanya sampai aku mainkan klitorisnya, dia mengerang keenakan, “Mas.. ahh.. uaa.. uaa.. Mas..”
Dan mendesis-desis kegirangan, tangan Jasmine sudah gatal ingin pegang penisku saja. Lantas aku berdiri, kubuka baju dan celanaku kemudian langsung saja Jasmine memegang penisku dan mengocok penisku. Aku suruh dia untuk mengulum, dia nggak mau, “Nggak Mas jijik.. tuh, nggak ah.. Jasmine nggak mau.” Lantas kupegang dan kuarahkan penisku ke mulutnya. “Jilatin saja coba..” pintaku. Lantas Jasmine menjilati penisku, lama-kelamaan dia mau untuk mengulum penisku, tapi pas pertama dia kulum penisku, dia mau muntah “Huk.. huk.. aku mau muntah Mas, habis penisnya besar dan panjang.. nggak muat tuh mulutku.” katanya. “Isep lagi saja Min..” Lantas dia mulai mengulum lagi dan aku menggerayangi vaginanya yang basah. Lantas aku rentangkan badan Jasmine. Vania Rela Memberi Ke-Perawanannya Karena Cinta Dengan Ku
Rasanya penisku sudah nggak tahan ingin merenggut keperawanan Jasmine. “Jasmine.. Mas masukkan yah.. penis Mas ke vaginamu”, kataku. Jasmine bilang, “Jangan Mas.. aku kan masih perawan.” katanya. Aku turuti saja kemauannya, aku tidurin dia dan kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Dia merasakan ada benda tumpul menempel di vaginanya, “Mas.. Mas.. jangan..” Aku nggak peduli, terus kugesekkan penisku ke vaginanya, lama-kelamaan aku mencoba untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Slep.. Jasmine menjerit, “Ahk.. Mas.. jangan..”
Aku tetap saja meneruskan makin kusodok dan slep.. bles.. Jasmine menggeliat-geliat dan meringis menahan sakitnya, “Mas.. Mas.. sakit tuh.. Mas.. jangan..” Lalu Jasmine menangis, “Mas.. jangan dong..” Aku sudah nggak mempedulikan lagi, sudah telanjur masuk penisku itu.
Lantas aku mulai menggerakkan penisku maju mundur. “Ah.. Mas.. ah.. Mas..” Rupanya Jasmine sudah merasakan nikmat dan meringis-ringis kesenangan. “Mas..” Aku terus dengan cepatnya menggenjot penisku maju mundur. “Mas.. Mas..” Dan aku merasakan vagina Jasmine mengeluarkan cairan. Rupanya dia sudah klimaks, tapi aku belum. Aku mempercepat genjotanku. “Terus Mas.. terus Mas.. lebih cepat lagi..” pinta Jasmine. Tak lama aku merasakan penisku hampir mau crott, aku cabut penisku (takut hamil sih) dan aku suruh untuk Jasmine mengisapnya.
Jasmine mengulum lagi dan terus mengulum ke atas ke bawah. “Hem.. hem.. nikmat.. Mas..” Aku bilang, “Terus Min.. aku mau keluar nich..” Jasmine mempercepat kulumnya dan.. cret.. cret.. maniku muncrat ke mulut Jasmine. Jasmine segera mencabut penisku dari mulutnya dan maniku menyemprot ke pipi dan rambutnya. “Ah.. ah.. Jasmine.. maafkan Mas.. yach.. aku khilaf Min.. maaf.. yach!” “Nggak apa-apa Mas.. semuanya sudah telanjur kok Mas..” Lantas Jasmine bersandar di pangkuanku. Kuciumi lagi Jasmine dengan penuh kesayangan hingga akhirnya aku dan Jasmine pulang dan setelah itu aku pun masih menanam cinta diam-diam dengan Jasmine kalau istriku pas tidak ada di rumah.