Perjalanan Ku Kekota Malang Ditemani Gadis ABG

Ini adalah kisah perjalanan ku ke Kota malang di jawa timur. Liburan semester tiba, seperti tahun sebelumnya aku memutuskan untuk berlibur dikota malang, kebetulan disana sanak saudaraku tinggal.
Aku sering, bahkan hampir setiap tahun liburan kesana dengan menggunakan Bus, kereta atau Pesawat. Tapi aku lebih sering memilih bus dan kereta karena lebih bisa menikmati perjalanan.
Suasana sangat ramai disalah satu terminal dijakarta timur, aku langsung naik kedalam bus Pa** Ke** yg telah siap menanti calon penumpangnya..Duduk dikursi deret ke enam dari depan..”hah..Cape juga..”keluhku..
Lumayan cape juga memang menggendong tas pundak yg berisikan pakaian dan keperluanku lainnya didalam tas. Sekitar 10 menit aku duduk, kebetulan kursi bus tersebut 1-2, sebelah kanan satu, sedangkan sebelah kiri untuk 2 orang (super eksekutif)!!
Aku duduk dibangku yg diperuntukan 2 orang.. Tiba2 datang seorang ibu beserta 1 anaknya yg aku perkirakan berumur 15 tahunan, namun tubuhnya tinggi dan berisi, terutama dibagian pantat dan dadanya..Anak itu manis, putih dan memakai soft lens dimatanya.
“dik, titip anak saya ya?? “ujar sang ibu..”oh iya bu!” ucapku kaget. Anak abg itupun duduk disebelahku.
10 menit berselang, bus akan segera berangkat, sekali lagi sang ibu berkata “adik, turun dimana?”..”di malamgn bu.”ujarku..”oh sama, anak saya juga mw turun di malang, kalo gitu tolong dijagain ya anak saya? Maklum ini pertama kali dia pergi jauh sendirian..” lanjut sang ibu.
“beres bu, tenang aja..!” balasku dengan senyum.lbu itupun segera turun dari bus setelah sebelumnya mencium pipi kanan kiri anaknya, sambil memberikan wejangan2 buat anaknya.
Bus berangkat pukul 16.00 tepat meninggalkan terminal. Anak itu melambaikan tangan kepada ibunya yg berada diluar bus. Setelah agak jauh dari terminal akupun membuka obrolan dengan abang itu..”nama kamu siapa?”…”Sintia..”jawabnya singkat.. Terlihat senyum manis keluar dari wajahnya yg putih dan bersih, apalagi tatapannya yg sedikit menggoda, aku yakin dia terbiasa berhadapan dengan laki2.
“kenapa nyokap lo ga ikut? “tanyaku. “ga, nyokap kerja.. Gua lagi liburan sekolah, dari pada dijakarta terus..Sumpek..”jawab dia. “emang ga takut pergi sendirian?” tanyaku dgn sedikit meledeknya..”ah,cuek aja..Emg takut kenapa?” ucap dia dengan santainya.
“eh, nama lo sapa?” tanya Sintia padaku..”gw Aldo” jawabku.
Hampir 2 jam perjalanan, ngobrol ngalor ngidul sambil bercanda ga jelas, akupun mulai terbiasa dengan Sintia.. Sampai pada akhirnya bus berhenti untuk istirahat disalah satu restauran di daerah jawa barat.
“Sintia, bawa dompet sama hape lo, jangan ditinggal di dalam tas..” “okey..” jawab Sintia sambil bergegas berdiri dari tempat duduknya. Aku beranikan diri memegang tangannya sambil berjalan turun dari bus. Direstauran, kami kembali duduk disatu meja sambil makan bersama.. Selesai makan, Sintia ijin mw kekamar kecil, begitu juga aku yg dari tadi nahan kencing..(sebenarnya ada toilet juga dibus,tp sempit dan takut ga da airny pikirku.
Setelah kurang lebih 30menit, bus kembali melanjutkan perjalanan.. Sedang aku dan Sintia makin akrab saja.. Bahkan dia sudah berani bersandar dan memelukku dari samping! Waktu semakin malam, semakin gelap keadaan didalam bus, walau ada lampu kecil diatas tempat duduk, tapi aku lebih memilh tidak memanfaatkannya.
Semakin malam semakin dingin, ditambah udara AC yg menambah dingin didalam bus..
“lo kedinginan ga Sintia?” tanyaku. “iya dingin banget..” jawabnya.
“pake aja selimutnya” aku mulai memasang selimut ditubuhnya, tanpa persetujuan dari dia. Setelah itu aku jg memakai selimut yg memang telah disediakan didalam bus.
Sintia, menyandarkan kepalanya dipundaku, sambil tangannya yg ada dibalik selimut dilingkarkan dipinggangku..
“wah, ni anak kayanya manja..” pikirku dalam hati.
Tanpa berkata-kata, akupun juga memeluk dia dari samping.. Tubuh kami terasa hangat, walau udara didalam bus benar2 terasa dingin sebelum kami berpelukan.
Sintia memejamkan matanya.. Rupanya dia tertidur, akupun coba memejamkan mataku walau dalam keadaan menggebu2 di dalam hati, apalagi ‘adik kecilku’ mulai resah dibalik celana ketika dada Sintia yg lumayan gede menempel disamping tubuhku. Dengan goyangan bus saat berbelok kekanan atau kekiri, makin rapat saja dadanya ditubuhku. Tapi aku tahan, dan mencoba tidur..
Sekitar 30menitan aku coba tidur, akhirnya kebangun juga.. Ga tenang banget tidur dengan godaan yg membuat hasrat naik turun. Aku palingkan pandangan ke jalan, sambil menahan gejolak.
Tiba2,”Aldo..”Sintia memanggil pelan..
“udah bangun??” jawabku. Tanpa menjawab pertanyaanku Sintia langsung mengencangkan dekapannya. “dingin bgt Aldo” kata Sintia..”lha kan udah pake selimut??” jawabku
“iya, tapi masih kerasa dingin..Apalagi tanganku, dingin banget. Aku masukin tangan aku kedalam baju kamu ya?” kaget mendengar permintaan Sintia yg diluar dugaanku itu.
“iya.. Yaudah..” jawabku gugup..
Jujur aku ga kepikiran macam malam itu, tapi setelah mendengar kata kata Sintia itu aku langsung tambah bergejolak, malahan mulai berfikiran kotor deh.
Sintia memasukkan tanganku kedalam kausku, masih dalam keadaan berselimut. Seluruh tubuh kami tertutup selimut, hanya muka kami yg tidak tertutup.
Perlahan tangan Sintia bergerilya menyusup ke dalam kausku..Ketika berhasil masuk, perlahan lahan pula dia mulai membelai lembut seluruh tubuhku, mulai dari dada sampai perut. Kadang memainkan puting dadaku lembut..Wah,makin memuncak saja hasrat nafsuku malam itu.
Aku terdiam tanpa bcara apapa, sambil menikmati kelakuan nakal Sintia itu..
Sintia tersenyum kecil memandang aku yg sedang ga karuan karna perbuatannya..”kamu knapa Aldo?”
“ah.Anu,gapapa..” jawabku
aku menatap wajah Sintia, hmm manis juga nih cewe, apalagi lesung pipinya tampak menambah manisnya wajah Sintia saat tersenyum.
Tiba2..Makin gila ku dibuatnya ketika tangan Sintia yg tanpa komando masuk kedalam celana jinsku.. (Waktu itu aku memakai jins sedengkul)..Makin terbakar saja kepalaku, seakan ingin menerkam tubuh Sintia dan langsung ku perkosa.. Tapi ga mungkin, keadaan bus yg tidak mungkin sulit untuk aku melakukan apa yg aku mau..Sebagian penumpang masih ada yg terjaga, mereka sedang menonton vcd yg diputar dibus. Adik Ipar Ku Yang Malang Tidak Di Hargai Oleh Suaminya
“Aldo..Kamu ga pernah deket sama cewe ya?” tanya Sintia memecah kebisuan.
“pernah..” jawabku
“pernah ML?” tanya Sintia lagi..
“pernah sekali, tapi ga sampe selesai..Kenapa tanya itu?” Tanyaku heran.
“gapapa.. Tanya aja!” kata Sintia.
Aku mulai berfikir, kalo Sintia adalah abg yg punya pengalaman dalam sex, mungkin dia pernah ngesex dengan pacarnya. Apalagi, belaian tangan Sintia yg lembut benar2 seperti ahlinya dalam memberikan rangsangan2 kepada laki2. Ga disangka tangan Sintia sampai didalam celanaku, bermain main diatas ‘adik kecilku’ yg masih tertutup celana dalam. Makin terasa membesar saja kontolku dipermainkan tangannya.
Tanpa basa basi, Sintia langsung melepaskan tangannya dari dalam celana, dan membuka ikat pinggangku serta resleting celanaku.. Lalu sekonyong konyong tangannya masuk lagi kedalam celana, kali ini tidak terpisahkan celana dalamku lagi..Benar benar menyentuh kontolku.
“Sintia, masih rame…belum pada tidur…” aku kebingungan dengan kelakukan Sintia, makin gila aja kelakukan abang ini.
“Gapapa, cuek…kan ketutup selimut..!” jawab Sintia entent membelai dan mengocok halus kontolku.
Aku diam, sambil menikmati permainan tangan Sintia yang lihat seperti sudah terbiasa melakukannya.
Sekitar 30 menitan, aku mulai mencoba membiasakan diri dengan apa yang dilakukan tangan Sintia terhadap kontoku.
sambil ngobrol ga karuan, aku benar-benar terhanyut dalam suasana yang penuh hasrat tersebut.
Ternyata didalam pembicaraanku dengan Sintia, Sintia mengaku, kalau dia sudah ga perawan lagi. pacarnya yang mengambil kesuciannya, dan sudah melakukan hubungan sex berulang kali sampai sekarang.
Malam terus bertambah larut, ketika itu para penumpang lain satu persatu mulai terlelap! Hanya aku dan Sintia yang masih terjaga seakan akan ga kepengen sedikitpun melewatkan kebersamaan ini. Mencicipi Perawan Murid Ibuku
“Aldo, gw nyaman deket lo!” ujar Sintia melirih. “gw juga, lo dewasa, walaupun umur lo msh 15 tahun.” jawabku
lalu tanpa sadar kita sudah saling memandang, aku nekat mendekatkan wajahku ke wajahnya..Kucium bibir lembutnya sambil memejamkan mataku, begitupun juga Sintia yg pelan pelan memainkan lidahnya didalam mulutku..Sungguh sebuah saat yg indah buat aku, walau umurku 22 tahun waktu itu, serta Sintia yg 15 tahun tapi sikap serta perlakuannya mirip wanita dewasa yg lihai dalam membuai seorang laki2.
Sekitar 5 menit kami berciuman mesra, tanganku mulai nekat masuk kedalam kaus merah jambu Sintia, kubelai halus naik hingga ke BH yg berisikan bukit indah nan besar itu.
Kuusap lembut, dan kusingkap BH keatas agar payudara indah Sintia dapat kusentuh dengan tanganku. Oh, besar, lembut dan kenyal payudaranya..Apalagi putingnya yg berukuran lumayan besar untuk ukuran gadis seumurnya..”hmm..!” Sintia mendesah lembut. “sshh. Terus Aldo..”semakin kecang dan keras aku rasakan payudara milik Sintia..
Sementara, tangannya Sintia masih setia mendekap dan mengocok lembut kontolku sejak tadi..
Semua itu kami lakukan dengan bebas karna tubuh kami msh tertutup selimut!
“Aldo.. Turunkan kebwah tangan lo..”pinta Sintia.
Aku mengerti maksudnya, aku turunkan tangan kananku ke resleting celana jinsnya..Aku buka dan..Aku kaget, ternyata Sintia udah ga pakai Celana dalam lagi..
“lo ga pake celana dalam??” bisikku.
“hihi..Engga,gw copot waktu direstauran tadi!!”..jawabnya cuek.
“niat banget lo..” kataku heran..
“bodo, gw udah nafsu waktu pertama kali ngeliat lo Aldo, lo ganteng bgt!”..Jawabnya lagi.
Rupanya Sintia adlh tipe cewe yg agresif, bahkan bsa dibilang hyper jg dalam urusan sex..
“Aldo, copot celana lo ya, gw susah megangnya..”pinta Sintia..
“ntr ketauan orang2 ah..” jawabku ragu..
“engga deh, kan ketutup selimut..”
aku msh ragu, tapi bener juga sih orang2 ga bakal liat, karena emang tubuh kita ketutup rapat selimut..Lagi pula orang2 juga pada tidur dan kita duduk dideret paling blakang, jadi ga ada yg merhatiin kita.
Aku turunkan celanaku sedengkul, kuperhatikan Sintia pun menurunkan celana jinsnya kebawah..
Lalu dia melepaskan tangannya dari kontolku, dan memutar tubuhnya membelakangiku..Posisinya aku menghadap Sintia, dan Sintia membelakangiku..Badan dia agak condong kedepan, serta pinggulnya didekatkan ke aku..
“masukin Aldo..”pinta Sintia.
Kaget dan bingung aku mendengar tantangan Sintia..”masukin apanya?” jawabku dengan bodohnya..”kontol kamu Aldo, cepet!” jawabnya santai..
Gila, nekat bener ni cewe pikir ku dalam hati.. Tapi kapan lagi punya pengalaman yg kaya gini.. Pelan pelan aku arahkan juniorku ke dalam vaginanya, aku nyodok dia dari belakang..
Agak susah juga, karna bus yang terus goyang kekanan kadang kekiri..
Akhrnya..Ujung kontolku sampai juga dilubang vaginanya..Dan, masuk perlahan2 amblas ditelan vagina Sintia.. Agak, sempit rasanya..”mmhh, aaahh..”desah Sintia yg agak tertahan karna takut kedengaran penumpang lain.
“Aldo, enak..Punya kmu lumayan gede, panjang pula, punya cowoku ga kaya bgini.”
mendengar kata2 Sintia itu aku makin bersemangat.. Aku senderkan punggungku kejendela bus (aku duduk samping jendela).. Sambil diam menikmati vagina Sintia yg membuat kontolku berdenyut denyut..Sengaja kontolku ga dikeluar masukan, karna goyangan bus sudah membuat nikmat dan membantu permainan kita berdua.
Lama juga kita hanyut dalam goyangan bus, gelapnya suasana bus yg diselingi cahaya2 lampu mobil dari kaca jendela bus, benar2 suasana yg penuh kehangatan dan romantis waktu itu.. (aku yakin penumpang lain lagi merasakan dinginnya AC menusuk tulang mereka!!)..Tapi tidak dengan kami, justru yg terasa hangat, damai dan nikmat.. Sekitar setengah jam kita mengikuti irama goyangan bus, lalu tanpa melepaskan kontolku didalam vagina Sintia, aku mencoba menarik tubuhnya ke belakang, dan bersandar ditubuh aku.. Kini posisi Sintia berada diatas tubuhku, tp tetap membelakangiku.. Riska Pembantu Rumah Tangga Ku Yang Muda Dan Nakal
Aku mulai memainkan kontolku, aku keluar dan masukan kontolku didalam vaginanya..
“mmh..Aldo..Uh.. Goyang terus Aldo.. Enak!” erang Sintia lirih..
“ssh..lya, enak..Memek kamu enak Sintia..”kataku sambil terus menggoyangkan pinggulku..
Aku bener2 ga lagi memikirkan sekitar, aku yakin penumpang lain ga akan sadar apa yg kita lakukan dibelakang!!
“oh..Aldo,terus!”..
Sambil aku goyangkan pinggulku, tangan kananku memainkan klitoris Sintia, serta tangan kiriku memainkan puting payudaranya yg telah mengencang dan mengacung keatas..
Makin Sintia ga tertahankan, dia terus bergeliat karna rangsangan yg aku berikan.. Tp tetp kita mengatur dan berhati2 menjaga agar gerakan2 kita tidak membuat curiga penumpang lainnya!!
“Aldo,aku mw keluar..”erang Sintia lirih, bahkan sedikit membisik..”ssh..Ah,Aldo goyang terus..Ak.. Aku keluar”..Sintia akhrnya merasakan orgasmenya yg pertama. Aku cuek dan terus kugoyang kontolku, sementara Sintia mengejang merasakan nikmat orgasmenya!!
Aku hentikan goyanganku, melihat Sintia yg sedang mengatur nafasnya akupun tersenyum memandang tingkahnya yg bener2 sedang merasakan puncak kenikmatan..
Ga lama kemudian, setelah selesai menikmati orgasmenya, aku menyuruh Sintia untuk tidur telentang menghadap keatas, kepalanya bersantar ke tangan kursi, serta Kedua Kakinya ditekuk..Aku mengatur posisi selimut yg sudah berantakan, dan kututup lagi tubuh Sintia dengan selimut hingga kekakinya yg mengangkang. Aku mengatur posisi dudukku, pinggul aku mengarah ke selangkangan Sintia.. Dan kembali kumasukan kontolku ke dalam vaginanya.
“blezz..”..Uh,kembali kontolku ditelan vagina Sintia.. Aku goyangkan pelan pinggulku..
“aahh..Mm..Enak!”..Sintiapun tampak kembali larut dlm kenikmatan setelah tadi dya merasakan orgasme. “oh..Mm..”..
Kali ini,goyangan ku terasa lebih mantap, dan ****** terasa lebih basah, karna vagina Sintia sudah bener2 becek akibat orgasmenya tadi..Creek..Crek..!
Tangan kiriku membelai dan memainkan klitorisnya.. Terlihat Sintia menggigit bibir bawahnya, terkadang memainkan lidahny kebibirnya!!
Sekitar 15 menit, Sintia pun mulai tampak gusar, kelihatannya dia akan orgasme lagi..Begitu juga aku yang mulai merasakan desiran nikmat mengalir didalam tubuhku, mengalir dari atas hingga kebawah..”Aldo,a..a..aku mw keluar lagi..”mulutnya bicara tp matanya terpejam..”aku juga Sintia..”jwbku berbisik.
“Aldo..Ga tahan..Mw keluar..!!”
aku mempercepat goyangan kontolku keluar masuk vagina Sintia, dan tanganku jg makin cepat mempermainkan klitorisnya walau tidak beraturan iramanya!!
“Sintia, aku mw keluar..”..Lirihku.
“sama..Aku juga.. Keluarin bareng Aldo!!”
tiba2 tubuh Sintia kembali mengejang..Dan..”oouuhh..Aghh. Enaak..”erang Sintia, ternyata orgasme keduanya telah sampai..
Kini giliranku.. Sambil terus ku goyang kontolku terasa mulai berdenyut2 kontolku..
“keluarin dimana??” tanyaku lirih “diluar Aldo!” jawab Sintia..
Dan seketika terasa ada yg mengalir menuju lubang kontolku, buru2 kukeluarkan dari dalam vagina Sintia, dan.. Croot.. Croot..,air maniku keluar menumpahi perut Sintia dan sebagian mengenai selimut..
“..Oouh..Mantap, enak bgt Sintia” ujarku penuh kenikmatan..
Terasa kontolku masih berdenyut pelan dan basah karena tersiram muncratan cairan orgasme didalam vagina Sintia tadi.
Diam, lemas..Dan tanpa suara yg terjadi sekitar 5 menit.
Kemudian aku ambil tisu dari kantong jaketku untuk mengelap air maniku yg membasahi perut Sintia.. Bayangkan, kita bermandi keringat diantara dinginnya udara AC didalam bus!!
Sintia bergegas duduk dan membetulkan pakaian dan celananya, begitu jga aku!! Kita kembali duduk dan berdekapan, lalu tdk terasa tertidur pulas karna kecapean.
Jam 5 pagi bus kembali istirahat dan berhenti direstauran di daerah jawa timur..Seluruh penumpang turun, begitu juga aku dan Sintia.. Kita langsung sarapan pagi dan minum kopi panas untuk menghangatkan tubuh kita.. Hehe, baru kita merasakan dinginnya udara pagi dikota Tuban yg letaknya dipinggir pantai tersebut, padahal td malam kita bermandikan keringat hanyut dlm kenikmatan!!
Lumayan pegel2 jg badan rasanya..Mgkn karna posisi waktu ngentot td mlm kurang nyaman jdnya rontok jg rasanya badan ini. Sintia bergegas ketoilet untuk memakai celana dalam.. Kemudian kembali bus berangkat menyelesaikan sisa perjalanannya.
Disisa perjalanan, kami habiskan untk bercanda dan bercerita.. Terkadang diselingi gerakan nakal dari tangan Sintia yg menggoda kontolku.
3 setengah jam kemudian, bus hampir tiba di Kota Malang. Aku sempatkan untk bertukar nomor hape.
Bus akhirnya sampai diterminal kota Malang, tampak sepupu Sintia sudah menanti untuk menjemputnya. Kita turun, dan saling berpisah, karena aku kembali melanjutkan perjalanan kerumah budeku. Bercinta Dengan Manager Pak Wijaya Di Apartemen Mewahnya
Tapi aku dan Sintia tidak putus hubungan, sampai sekarang dijakarta aku masih sering ketemu, dan dia jadi pacarku sekarang, karena pacarnya langsung diputuskan setibanya dia dijakarta.
Oya, urusan ngesex dengan Sintia. Hehe, amsih jalan terus dikala ada kesempatan.